Sabar itu INDAH...Sebaik - baiknya teman duduk adalah BUKU...(RDC.IS) RDC.Is: Instrument Dasar Laboratorium - bag 3





Instrument Dasar Laboratorium - bag 3


  • GELAS ARLOJI 
Kaca arloji terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.
Fungsi :
  1. Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel.
  2. Tempat saat menimbang bahan kimia.
  3. Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator.
  • GELAS UKUR
Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlemayer.
gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya.
Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan miniskus cekung larutan.
Fungsi :
Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
  • HOT PLATE
Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi.

Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dgn kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425°C.
  • KAWAT KASA
Kawat kasa yaitu kawat yang dilapisi dengan asbes, digunakan sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar.



  • LABU TAKAR
Labu ukur adalah sebuah perangkat yg memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur.
Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yg nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet. Dalam sistem pengenceran, untuk zat yg tidak berwarna, penambahan aquadest sampai menunjukkan garis miniskus berada di leher labu.
Untuk zat yg berwarna, penambahan aquadest hingga dasar miniskus yg menyentuh leher labu ( miniskus berada di atas garis leher ). sebelum menggunakan instrumen ini, labu ukur harus dicuci terlebih dahulu. Lebih baik menggunakan sabun agar zat -zat yang tidak dibutuhkan dapat terlarut dan akhirnya terbuang.

Dalam keadaan bagaimanapun, labu ukur yang kering sangatlah baik untuk digunakan. Dalam rangka melakukan kerja rutin di laboratorium, tidaklah luar biasa untuk memiliki larutan encer atau mengurangi kepekatan dengan menambahkan sejumlah pelarut. banyak bahan kimia laboratorium dibeli dalam bentuk larutan air yang pekat karena inilah cara pembelian yang paling ekonomis. Tetapi biasanya bahan kimia ini terlalu pekat untuk langsung digunakan, dan karenanya harus diencerkan.
Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan suatu larutan dengan molaritas tertentu:
  1. Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam sebuah labu volumetri ( labu ukur ).
  2. Ditambahkan air suling.
  3. Campuran digoyang melingkar ( diolek ) untuk melarutkan zat terlarut Setelah ditambahkan air lagi,gunakan pipet tetes untuk menambahkan air dengan hati -hati sampai volume permukaan cairan tepat tanda lingkaran pada leher labu.
  4. Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan homogen.
    Labu ukur berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai.
  • NERACA ANALITIS
Neraca analitis atau timbangan analitis digunakan untuk menimbang padatan kimia dan juga menimbang zat yang butuh ketelitian tinggi dan dalam skala kecil/mikro
Cara Penggunaan Timbangan Analitik
  1. Bersihkan bagian dalam timbangan dengan kuas kecil.
  2. Pastikan dalam meletakkan timbangan analitik di meja yang rata
  3. Colokkan kabel steker, dan nyalakan dengan menekan tombol ON
  4. Timbang wadah/tempat.
  5. Tekan Tombol zero, selanjutnya masukkan bahan yang akan ditimbang.
  6. Baca berat bahan yang tertera
  7. Setelah selesai, stabilkan timbangan, matikan dan cabut steker dan dibersihkan.
  • OSE
Ose Fungsi Menginokulasi kultur mikrobia khususnya mikrobia aerob dengan metode streak.




  • PIPET TETES
Pipet tetes (Pasteur Pippete) Fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl / NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dll.
Jenis-Jenis Pipet :
Pipet Seukuran: digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat, bagian tengahnya menggelembung.
  1. Pipet berukuran: berupa pipa kurus dengan skala di sepanjang dindingnya. Berguna untuk mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat.
  2. Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan homogen.
    Labu ukur berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai.
  • PIPET VOLUME
Pipet Gondok digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan



  • PIPET UKUR
Pipet ukur merupakan alat utk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1ml, 5 ml dan 10 ml.
Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang di ingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan mengikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan miniskus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.
  • PIPET MIKRO
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yg dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yg tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl. Dalam penggunaannya, mikropipet memerlukan tip.
Cara Penggunaan :
  1. Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikropipet.
  2. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
  3. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan lebih ke dalam lagi
  4.  Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4mm.
  5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan akan masuk ke tip.
  6. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang di inginkan.
  7. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
  8. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.    
  • PENGADUK 
Batang pengaduk terbuat dari kaca tahan panas,yg digunakan utk mengaduk larutan kimia didalam alat gelas hingga larutan tsb homogen.



  • PENJEPIT
Penjepit logam, digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan, atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisi panas.


  • PENYEDOT / FILLER
Pipet Filler / Rubber Bulb adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia.Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup.
Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas.



                                                             
                                                              = oo =


DAFTAR PUSTAKA
Ensiklopedi ind
Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas ,depkes 1991
Uncle Google
Dan berbagai Sumber